KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Polemik yang terjadi di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Kota Kediri memanas. Sejumlah pengurus cabang, siang tadi berangkat ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim untuk meminta kejelasan terkait molornya Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Hanura Kediri.
Sekretaris DPC Hanura Kediri Roi mengatakan, keberangkatan sekitar 25 pengurus DPC dan PAC ke DPD Hanura Jatim, tak lain untuk menggelar aksi dan audensi dengan ketua DPD, terkait molornya Muscab. Selain itu, ada indikasi upaya menggelar Muscab yang yang tidak sesuai mekanisme, dengan memilih ketua DPC tidak melalui tahapan
Baca Juga: Anggap Tidak Sah, Pengurus DPC Hanura Kota Kediri Desak Muscab Ulang
"Tuntutan kita agar menjalankan Muscab sesuai mekanisme AD/ART partai, dan tidak asal comot. Di sini kan sudah ada dua orang yang sudah melalui tahapan seperti fit dan proper test. Rekomnya yang dapat siapa, jangan tiba-tiba muncul orang lain," katanya, Rabu (14/9).
Roi menegaskan, jika kedatangan rombongannya ke DPD Hanura untuk mendapatkan kejelasan dari pihak DPD terkait permasalahan Mucab tersebut, "Kita tidak akan pulang sebelum ada jawaban. Kita akan menduduki DPD," tandasnya.
Dari informasi yang ada, selama ini penyebab molornya muscab di Kota Kediri lantaran DPC belum mendapat jawaban dari DPD terkait hasil rekomendasi. Bahkan, PAC juga menyayangkan maraknya isu jika dua bakal calon yang ada tersebut tidak dipakai, dan yang mendapat rekomendasi justru orang lain yang bukan orang partai.
Lukman Gunadi, salah satu bakal calon Ketua DPC Hanura Kota Kediri yang memperoleh suara paling banyak dalam penjaringan dan tahapan menyatakan, dirinya juga sempat menanyakan kelanjutan rekomendasi dirinya ke DPD namun tak berhasil.
"Di sini kita mengharapkan pemilihan calon Ketua DPC itu melalui mekanisme. Tapi anehnya, ketika saya pribadi hendak tanya jawaban hasil rekomendasi dari DPP ke DPD justru tidak diberi jawaban oleh DPD," ujarnya. (rif/rus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News